JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat telah menandatangani perjanjian kerjasama Palapa-E in Orbit Delivery Contract dengan
Orbital Sciences pada Kamis, (27/11/2013. Indosat telah menyampaikan surat
perjanjian tersebut kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul
Sembiring.
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli mengatakan, perjanjian kerjasama ini telah ditandatangani dalam tenggat waktu yang diminta pemerintah untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit di orbit 150.5° Bujur Timur (BT).
“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan pemerintah,” ujar Alexander dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.
Dalam persiapan ini, Orbital Sciences akan mendukung Indosat dalam rencana desain, produksi, hingga peluncuran satelit. Satelit ini rencananya diluncurkan pada 2016.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi tenggat waktu 4 Desember bagi Indosat untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit orbit 150.5° (BT). Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Indosat dan akan mengevaluasinya.
“Kita akan evaluasi apakah semua yang mereka kirimkan sudah sesuai dengan syarat-syarat yang kita butuhkan,” katanya.
Satelit Palapa-E akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang mengorbit di slot 150,5° BT. Palapa-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences. Ia memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).
Palapa-E mencakup wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Regional Asia Pasifik. Satelit ini juga akan menjadi bagian dari jaringan utama (backbone) layanan Indosat.
Layanan Satelit yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease sebagai basic service untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan (seperti untuk jaringan e-KTP, ISP, dan lain-lain melalui jaringan VSAT), serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan broadcasting.
Saat ini satelit Palapa-D di lokasi orbit 113° BT telah menyiarkan 55 channel televisi dan 5 channelradio tidak berbayar dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar televisi nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di wilayah Indonesia.
Satelit Palapa-D juga menjadi andalan sarana penyiaran bagi 3 operator televisi berbayar nasional dengan jumlah total channel berbayar sebanyak 200 channel.
Indosat memanfaatkan Satelit Palapa-D dan Palapa-C2 sebagai bagian dari jaringan utama (backbone) untuk mendukung seluruh layanan grup Indosat, baik seluler, telekomunikasi tetap, maupun data tetap dan juga anak perusahaan.
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli mengatakan, perjanjian kerjasama ini telah ditandatangani dalam tenggat waktu yang diminta pemerintah untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit di orbit 150.5° Bujur Timur (BT).
“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan pemerintah,” ujar Alexander dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.
Dalam persiapan ini, Orbital Sciences akan mendukung Indosat dalam rencana desain, produksi, hingga peluncuran satelit. Satelit ini rencananya diluncurkan pada 2016.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi tenggat waktu 4 Desember bagi Indosat untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit orbit 150.5° (BT). Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Indosat dan akan mengevaluasinya.
“Kita akan evaluasi apakah semua yang mereka kirimkan sudah sesuai dengan syarat-syarat yang kita butuhkan,” katanya.
Satelit Palapa-E akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang mengorbit di slot 150,5° BT. Palapa-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences. Ia memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).
Palapa-E mencakup wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Regional Asia Pasifik. Satelit ini juga akan menjadi bagian dari jaringan utama (backbone) layanan Indosat.
Layanan Satelit yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease sebagai basic service untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan (seperti untuk jaringan e-KTP, ISP, dan lain-lain melalui jaringan VSAT), serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan broadcasting.
Saat ini satelit Palapa-D di lokasi orbit 113° BT telah menyiarkan 55 channel televisi dan 5 channelradio tidak berbayar dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar televisi nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di wilayah Indonesia.
Satelit Palapa-D juga menjadi andalan sarana penyiaran bagi 3 operator televisi berbayar nasional dengan jumlah total channel berbayar sebanyak 200 channel.
Indosat memanfaatkan Satelit Palapa-D dan Palapa-C2 sebagai bagian dari jaringan utama (backbone) untuk mendukung seluruh layanan grup Indosat, baik seluler, telekomunikasi tetap, maupun data tetap dan juga anak perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar