SERI TANJUNG adalah
desa
yang berada di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia. Desa ini juga lebih dikenal dengan nama Sritanjung
dan terletak didaerah pedalaman/hutan Sumatera Selatan, sekitar 60km jauhnya
dari ibukota propensi Palembang. Seperti desa-desa lainnya Sritanjung
terpisah dari desa sekitarnya oleh sungai kecil atau hutan. Disebelah timur
terletak sungai kecil yang memisahkan desa ini dengan desa Seri Bandung
dimana sungai ini merupakan anak cabang dari sungai besar Sungai Ogan
yang masuk kepedalaman Kabupaten Ogan Ilir. Di
musim kemarau sungai ini kering sehingga membuat panorama indah dengan
terbentang padang rumput yang luas dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar,
sedang dimusim penghujan sungai ini menjadi rawah besar yang menjadi sumber
makanan penduduk desa karena menjadi tempat hidup ikan, belut dan udang.
Disebelah barat desa ini terdapat banyak kebun-kebun nenas dan tebu. Dahulu
daerah perkebunan ini penuh dengan pohon-pohon karet dan hutan asli dimana
banyak monyet-monyet hidup didaerah hutan ini karena masih banyak terdapat
buah-buah hutan yang sangat penting untuk kelestarian monyet-monyet. Seperti
desa-desa sekitarnya Sritanjung
menghasil beras yang terkenal dengan nama beras talang,
yaitu ditanam tanpa irigasi, hanya bergantungan dengan air hujan. Rasa beras
ini sangat enak dibandingkan dengan beras yang dihasilkan dari penanaman irigasi.
Selain beras talang
desa ini menghasilkan nenas besar yang rasanya sangat manis.
Minggu, 08 Desember 2013
Profil SMAN 1 Unggulan Indralay Utaram
Kamis, 05 Desember 2013
Jakarta Jadi Tuan Rumah BWF World Championships 2015
ATHENA,
KOMPAS.com — Presiden Badminton World Federation
(BWF) Poul-Erik Høyer mengumumkan secara resmi di Athena, Yunani, bahwa
Indonesia akan menjadi tuan rumah BWF World Championships (Kejuaraan Dunia)
2015, Kamis (28/11/2013).
Ibu kota Indonesia, Jakarta, mengalahkan kota Kunshan, China, yang juga menjadi kandidat kuat. Salah satu hal yang membuat BWF tertarik menjadikan Istora Senayan Jakarta sebagai tempat berlangsungnya World Championships adalah karena desain yang selalu menarik dan berwarna, serta suara dukungan penonton yang begitu menggema di dalam stadion.
"Kami terkesan dengan sound system serta hal-hal teknis lainnya yang disajikan pada turnamen sebelumnya (Indonesia Open Superseries Premier 2013). Jelas mereka memiliki pengalaman yang hebat sebagai tuan rumah, khususnya turnamen bulu tangkis," kata Høyer.
Dua perwakilan Indonesia yang datang ke acara tersebut, yaitu Bambang Roedyanto (International Relations Manager PBSI) dan Roland Halim (Brand Manager PT Djarum), sangat gembira dengan keputusan itu dan berjanji penyelenggaraan World Championships 2015 setidaknya akan memiliki standar yang sama dengan Indonesia Open 2013 yang terkenal dengan kemeriahannya.
"Kami bersyukur dan kami akan menjadikannya salah satu dari World Championships terbaik. Ini akan menjadi lebih baik daripada Indonesia Open dan semua orang akan tahu seberapa menariknya itu," kata Bambang.
Ibu kota Indonesia, Jakarta, mengalahkan kota Kunshan, China, yang juga menjadi kandidat kuat. Salah satu hal yang membuat BWF tertarik menjadikan Istora Senayan Jakarta sebagai tempat berlangsungnya World Championships adalah karena desain yang selalu menarik dan berwarna, serta suara dukungan penonton yang begitu menggema di dalam stadion.
"Kami terkesan dengan sound system serta hal-hal teknis lainnya yang disajikan pada turnamen sebelumnya (Indonesia Open Superseries Premier 2013). Jelas mereka memiliki pengalaman yang hebat sebagai tuan rumah, khususnya turnamen bulu tangkis," kata Høyer.
Dua perwakilan Indonesia yang datang ke acara tersebut, yaitu Bambang Roedyanto (International Relations Manager PBSI) dan Roland Halim (Brand Manager PT Djarum), sangat gembira dengan keputusan itu dan berjanji penyelenggaraan World Championships 2015 setidaknya akan memiliki standar yang sama dengan Indonesia Open 2013 yang terkenal dengan kemeriahannya.
"Kami bersyukur dan kami akan menjadikannya salah satu dari World Championships terbaik. Ini akan menjadi lebih baik daripada Indonesia Open dan semua orang akan tahu seberapa menariknya itu," kata Bambang.
2016, Indosat Siapkan Satelit Palapa-E
JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat telah menandatangani perjanjian kerjasama Palapa-E in Orbit Delivery Contract dengan
Orbital Sciences pada Kamis, (27/11/2013. Indosat telah menyampaikan surat
perjanjian tersebut kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul
Sembiring.
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli mengatakan, perjanjian kerjasama ini telah ditandatangani dalam tenggat waktu yang diminta pemerintah untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit di orbit 150.5° Bujur Timur (BT).
“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan pemerintah,” ujar Alexander dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.
Dalam persiapan ini, Orbital Sciences akan mendukung Indosat dalam rencana desain, produksi, hingga peluncuran satelit. Satelit ini rencananya diluncurkan pada 2016.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi tenggat waktu 4 Desember bagi Indosat untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit orbit 150.5° (BT). Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Indosat dan akan mengevaluasinya.
“Kita akan evaluasi apakah semua yang mereka kirimkan sudah sesuai dengan syarat-syarat yang kita butuhkan,” katanya.
Satelit Palapa-E akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang mengorbit di slot 150,5° BT. Palapa-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences. Ia memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).
Palapa-E mencakup wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Regional Asia Pasifik. Satelit ini juga akan menjadi bagian dari jaringan utama (backbone) layanan Indosat.
Layanan Satelit yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease sebagai basic service untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan (seperti untuk jaringan e-KTP, ISP, dan lain-lain melalui jaringan VSAT), serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan broadcasting.
Saat ini satelit Palapa-D di lokasi orbit 113° BT telah menyiarkan 55 channel televisi dan 5 channelradio tidak berbayar dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar televisi nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di wilayah Indonesia.
Satelit Palapa-D juga menjadi andalan sarana penyiaran bagi 3 operator televisi berbayar nasional dengan jumlah total channel berbayar sebanyak 200 channel.
Indosat memanfaatkan Satelit Palapa-D dan Palapa-C2 sebagai bagian dari jaringan utama (backbone) untuk mendukung seluruh layanan grup Indosat, baik seluler, telekomunikasi tetap, maupun data tetap dan juga anak perusahaan.
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli mengatakan, perjanjian kerjasama ini telah ditandatangani dalam tenggat waktu yang diminta pemerintah untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit di orbit 150.5° Bujur Timur (BT).
“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan pemerintah,” ujar Alexander dalam siaran pers yang diterima KompasTekno.
Dalam persiapan ini, Orbital Sciences akan mendukung Indosat dalam rencana desain, produksi, hingga peluncuran satelit. Satelit ini rencananya diluncurkan pada 2016.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi tenggat waktu 4 Desember bagi Indosat untuk memenuhi pemanfaatan slot satelit orbit 150.5° (BT). Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Indosat dan akan mengevaluasinya.
“Kita akan evaluasi apakah semua yang mereka kirimkan sudah sesuai dengan syarat-syarat yang kita butuhkan,” katanya.
Satelit Palapa-E akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang mengorbit di slot 150,5° BT. Palapa-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences. Ia memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).
Palapa-E mencakup wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Regional Asia Pasifik. Satelit ini juga akan menjadi bagian dari jaringan utama (backbone) layanan Indosat.
Layanan Satelit yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease sebagai basic service untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan (seperti untuk jaringan e-KTP, ISP, dan lain-lain melalui jaringan VSAT), serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan broadcasting.
Saat ini satelit Palapa-D di lokasi orbit 113° BT telah menyiarkan 55 channel televisi dan 5 channelradio tidak berbayar dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar televisi nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di wilayah Indonesia.
Satelit Palapa-D juga menjadi andalan sarana penyiaran bagi 3 operator televisi berbayar nasional dengan jumlah total channel berbayar sebanyak 200 channel.
Indosat memanfaatkan Satelit Palapa-D dan Palapa-C2 sebagai bagian dari jaringan utama (backbone) untuk mendukung seluruh layanan grup Indosat, baik seluler, telekomunikasi tetap, maupun data tetap dan juga anak perusahaan.
Gubernur Atut bergelimang harta, masih ada sekolah mirip kandang
Merdeka.com - Sudah 13 tahun Banten menjadi provinsi sejak berpisah dari Jawa
Barat. Sayangnya, di bawah kepemimpinan Gubernur Ratu Atut
Chosiyah masalah
kesejahteraan rakyat Banten masih terabaikan. Korupsi merajalela, gizi buruk
hingga sekolah mirip kandang ayam masih ditemukan.
Padahal, pada tahun 2013 lalu, APBD Banten mencapai Rp 6,272 triliun, dan Atut mengklaim dia telah menyalurkannya ke berbagai bidang, termasuk bantuan sosial dan hibah ke berbagai organisasi. Tercatat, dana hibah dalam APBD 2013 berjumlah Rp 1,465 triliun yang di dalamnya terdapat dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sedangkan untuk dana bantuan sosial (bansos), APBD Banten 2013 menghabiskan Rp 87,440 miliar.
Ke mana saja hibah dan bansos itu dialirkan, tentu patut menjadi tanda tanya besar jika masih ditemukan rakyat Banten yang kesulitan mendapatkan jaminan kesehatan dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
Ditangkapnya adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dalam kasus suap Ketua MKAkil Mochtar dan kasus pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan yang sedang ditelusuri KPK telah membuka praktik kongkalikong proyek di Provinsi Banten yang telah berlangsung bertahun-tahun. Mobil-mobil mewah yang dimiliki Wawan yang juga suami Wali Kota Tangerang Airin Rachmy Diani itu, sangat kontras dengan kemiskinan yang masih dirasakan rakyat Banten.
Atut pun seolah tak merasa risih saat kegemarannya belanja barang-barang mewah disorot. "Sekarang begini misalkan mas sudah bekerja, kan cape yah? Mas perlu baju gak? Apa perlu telanjang," kata Atut sambil bercanda kepada wartawan saat ditanya soal gaya hedon-nya. Atut ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Banten, Jumat (15/11).
"Yah sekarang begini, kita sesuaikan. Sekali-sekali boleh dong? Coba sekarang kita lihat mas ini merek nya apa," guyon Atut kembali sambil memegang baju seorang wartawan seraya mengatakan, "Masak ibu nggak boleh berpakaian seperti itu," tukas Atut sambil tersenyum.
Padahal, pada tahun 2013 lalu, APBD Banten mencapai Rp 6,272 triliun, dan Atut mengklaim dia telah menyalurkannya ke berbagai bidang, termasuk bantuan sosial dan hibah ke berbagai organisasi. Tercatat, dana hibah dalam APBD 2013 berjumlah Rp 1,465 triliun yang di dalamnya terdapat dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sedangkan untuk dana bantuan sosial (bansos), APBD Banten 2013 menghabiskan Rp 87,440 miliar.
Ke mana saja hibah dan bansos itu dialirkan, tentu patut menjadi tanda tanya besar jika masih ditemukan rakyat Banten yang kesulitan mendapatkan jaminan kesehatan dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
Ditangkapnya adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dalam kasus suap Ketua MKAkil Mochtar dan kasus pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan yang sedang ditelusuri KPK telah membuka praktik kongkalikong proyek di Provinsi Banten yang telah berlangsung bertahun-tahun. Mobil-mobil mewah yang dimiliki Wawan yang juga suami Wali Kota Tangerang Airin Rachmy Diani itu, sangat kontras dengan kemiskinan yang masih dirasakan rakyat Banten.
Atut pun seolah tak merasa risih saat kegemarannya belanja barang-barang mewah disorot. "Sekarang begini misalkan mas sudah bekerja, kan cape yah? Mas perlu baju gak? Apa perlu telanjang," kata Atut sambil bercanda kepada wartawan saat ditanya soal gaya hedon-nya. Atut ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Banten, Jumat (15/11).
"Yah sekarang begini, kita sesuaikan. Sekali-sekali boleh dong? Coba sekarang kita lihat mas ini merek nya apa," guyon Atut kembali sambil memegang baju seorang wartawan seraya mengatakan, "Masak ibu nggak boleh berpakaian seperti itu," tukas Atut sambil tersenyum.